Sebuah benda asing berbentuk kotak yang memancarkan sinar terang tampak melayang di langit Gunung Kidul, Yogyakarta. Benda asing atau unidentified flying object (UFO) tersebut dilihat oleh sejumlah warga Sambipitu, Kecamatan Patuk, Gunung Kidul, Rabu (20/07/2011) malam.
Salah satu saksi mata, Supriyanto (30), mengisahkan, saat berada di dalam rumah menonton televisi, ia mendengar suara riuh dari luar samping rumahnya. Karena penasaran, ia mendatangi asal suara tersebut dan mendapati sejumlah warga melihat ke arah langit.
“Saya kaget karena ada benda besar berbentuk kotak yang tampak mengeluarkan cahaya, tetapi tidak bersuara,” katanya.
Sementara itu, saksi lain, Sujarwo (41), menuturkan, ia melihat benda asing itu melayang di atas langit perkampungan saat perjalanan pulang dari shalat isya. Benda itu terlihat kurang dari tiga menit.
“Saya takut mau mengambil gambar benda tersebut dari HP saya dan bergegas masuk rumah. Hanya ada beberapa orang saja yang masih ada di luar, menyaksikan benda asing tersebut menghilang tanpa suara,” imbuhnya.
Kemunculan benda asing tersebut sampai saat ini masih menjadi pembicaraan hangat warga setempat. Diajeng, warga Kerobokan, Bali, heran ada cahaya terang, tetapi tak begitu menyilaukan, di atas lahan sawah yang ia lalui sepulang kerja pada 19 Mei 2011 lalu sekitar pukul 22.00. Ia pun tetap berbelok ke rumahnya yang jaraknya hanya beberapa meter dari sawah itu.
Tak disangka, Diajeng bertemu lagi dengan cahaya itu di lokasi yang sama dan pada waktu yang sama, 2 Juni 2011. “Ya, cahaya itu dekat sekali dan berhenti. Saya merasa itu UFO karena daerah menuju rumah saya sangat minim lampu jalan. Terang, tetapi soft, tak terlalu menyilaukan,” katanya saat ditemui di rumahnya, Rabu (8/6/2011) petang.
Ia pun menggambarkan bahwa bentuknya bulat dengan pinggir lingkaran terang, tetapi di sekelilingnya terdapat cincin-cincin yang berputar-putar. Baginya itu indah. Karenanya, ia pun sontak menelepon dua pembantunya dan seorang keponakannya. Sayangnya, baterai telepon genggamnya tak bersahabat alias mati. Alat perekam lainnya pun tak ada.
Namun, Lasni, pembantunya, memiliki telepon genggam dengan kemampuan foto 2 megapiksel. Hasilnya lumayan karena jika diperbesar, bentuk benda itu bisa terlihat.
“Benda itu berhenti lama di atas sawah itu. Sayang, di sini sepi tetangga. Jadi, bagaimana mau panggil mereka,” ujar Diajeng.
Sementara itu, keponakan dan dua pembantunya menjadi takut. Mereka takut didatangi makhluk aneh jika benar itu adalah UFO.
Diajeng sempat bingung. Ia takut mengarang cerita atas apa yang dilihatnya. Namun, ia percaya fenomena itu ada. “Semoga saja UFO itu datang lagi dan diam lebih lama ya…,” ucapnya sambil tersipu.
0 komentar:
Posting Komentar