Tampilkan postingan dengan label Tips Kesehatan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tips Kesehatan. Tampilkan semua postingan

Jumat, 27 Januari 2012

Mengenali Penyebab, Pencegahan, Tanda Dan Gejala Varises

Bila di kaki Anda terlihat urat-urat halus menyembul di seputar betis belakang, bisa jadi Anda terkena kelainan yang disebut varises. Kelainan ini terjadi di pembuluh darah balik (vena) yang berfungsi mengangkut darah sisa metabolisme dari seluruh jaringan tubuh dan kembali ke jantung.
Varises menyebabkan sirkulasi darah menjadi tak lancar, karena terhambat di sekitar betis dan tungkai kaki saat menahan berat tubuh. Selain di bagian kaki, belakangan diketahui bahwa ternyata varises pun bisa terjadi di bagian lengan.
Penyebab varises:
  • Berkurangnya elastisitas dinding pembuluh vena yang menyebabkan pembuluh vena melemah dan tak sanggup mengalirkan darah ke jantung sebagaimana mestinya. Aliran darah dari kaki ke jantung sangat melawan gravitasi bumi, karena itu pembuluh darah harus kuat, begitu juga dengan dinamisasi otot disekitarnya.
  • Rusaknya katup pembuluh vena, padahal katup atau klep ini bertugas menahan darah yang mengalir ke jantung agar tidak keluar kembali. Katup yang rusak membuat darah berkumpul di dalam dan menyebabkan gumpalan yang mengganggu aliran darah.
Pemicu varises :
1. Faktor keturunan
Varises biasanya terjadi saat dewasa akibat perubahan hormon dan bertambahnya berat badan. Varises yang terjadi di usia muda, kemungkinan besar disebabkan faktor keturunan.
2. Kehamilan
Meningkatnya hormon progesteron dan bertambahnya berat badan saat hamil yang kaki semakin terbebani, akibatnya aliran darah dari kaki, tungkai, pangkal paha dan perut bagian bawah pun terhambat.
3. Kurang gerak
Gaya hidup perkotaan yang kurang gerak, menyebabkan otot sekitar pembuluh darah vena tidak mampu memompa darah secara maksimal.
4. Merokok
Kandungan zat berbahaya dalam rokok membuat pembuluh darah menjadi kaku dan terjadi penyempitan, sehingga dinding pembuluh tidak elastis lagi.
5. Terlalu banyak berdiri
Berdiri terlalu lama membuat kaki terlalu berat menahan tubuh dan memperparah beban kerja pembuluh vena dalam mengalirkan darah. Bila profesi Anda mengharuskan banyak berdiri, usahakan untuk tidak berdiri dengan posisi statis (diam), tapi tetap bergerak. Misalnya dengan berjalan di tempat, agar otot tungkai dapat terus bekerja memompa darah ke jantung.
6. Menderita kolesterol tinggi dan kencing manis
Kedua jenis penyakit ini berhubungan erat dengan masalah peredaran darah, kelainan pembuluh darah dan kegemukan yang memicu terjadinya varises.
7. Memakai sepatu hak tinggi
Hak sepatu yang terlalu tinggi membuat gerak otot tumit yang berfungsi membantu kerja pembuluh darah, menjadi tidak maksimal.
Gejala terjadinya varises:
  • Mula-mula kaki dan tungkai terasa berat, diikuti otot yang mudah pegal, kaku, panas dan sakit di seputar kaki maupun tungkai. Biasanya rasa sakit dirasakan menjelang malam, akibat tidak lancarnya aliran darah.
  • Mudah kram, meski kaki dalam kondisi santai.
  • Muncul pelebaran pembuluh darah rambut yang mirip jaring laba-laba (spider navy).
  • Perubahan warna kulit (pigmentasi) di seputar mata kaki, akibat tidak lancarnya aliran darah. Kadang diikuti dengan luka di sekitar mata kaki yang sulit sembuh.
  • Kaki bengkak (edema) karena adanya pembendungan darah.
  • Perubahan pada pembuluh vena luar, misalnya di betis bagian belakang tampak urat kebiru-biruan dan berkelok-kelok. Keadaan ini merupakan gejala varises kronis.
Mengatasi Varises:
A. Varises jenis spider navy.
Varises ini tergolong ringan, biasanya akibat suhu yang terlalu panas atau dingin, terpapar sinar matahari terus menerus, sedang hamil, faktor keturunan, kebiasaan makanan sarat rempah dan pedas, serta pengobatan hormonal.
Varises jenis ini bisa terjadi di beberapa tempat, yaitu di wajah, pangkal lengan, paha, daerah lutut, pergelangan kaki dan tumit. Terapi yang digunakan biasanya dengan memakai sinar laser, sehingga pembuluh darah mengering. Ada juga terapi alat listrik dengan memasukkan zat tertentu ke dalam kulit, untuk mengecilkan atau mengerutkan pembuluh darah.
B. Varises dalam kulit.
Varises ini terjadi pada pembuluh vena yang halus dan tipis di dalam kulit bagian kaki. Mengobatinya, dokter memberi obat-obatan yang menguatkan dinding vena dan memperlancar aliran darah, atau menggunakan stocking khusus varises.
Stocking ini berfungsi menekan pembuluh vena sehingga otot dan dinding vena bisa kembali bekerja maksimal. Stocking mampu mencegah, mengurangi gejala awal, dan rasa sakit penderitanya meski hanya temporer. Jadi, tetap harus minum obat.
C. Varises Reticular Varicose Veins
Ini adalah varises yang lebih parah, karena terjadi di pembuluh vena bawah kulit. Untuk mengobatinya, dokter akan melakukan beberapa tahap:
  1. Memberi obat yang diminum untuk menguatkan dinding vena dan melancarkan peredaran darah.
  2. Memberikan suntikan zat iritasi ke dalam pembuluh darah yang rusak atau melebar.
  3. Obat tersebut akan membentuk jaringan ikat sekaligus menutup aliran darah, sehingga pembuluh darah vena akan menyempit. Darah akan mencari ‘jalan lain’ melalui pembuluh vena yang normal.
  4. Setelah disuntik, Anda harus menggunakan stocking varises dan tidak boleh menggunakan sepatu hak tinggi.
  5. Olahraga yang dianjurkan adalah jalan kaki, berenang dan joging, agar otot kaki mampu berkontraksi dengan baik.
D. Varises kronis.
Varises tahap ini akan memperlihatkan pembuluh darah yang berkelok-kelok di betis. Bila suntik tidak membuahkan hasil, maka harus dilakukan pembedahan guna memotong pembuluh vena yang rusak sehingga aliran darah kembali normal.
Ada berbagai obat-obatan yang harus Anda minum untuk menguatkan dinding vena dan melancarkan peredaran darah. Stocking varises juga harus dikenakan selama beraktivitas, tidak memakai sepatu hak tinggi dan berolahraga dengan melatih gerak otot kaki dan tungkai.
Cara menghindari varises:
  1. Seusai beraktivitas setiap hari, berbaringlah dengan posisi kaki dan tungkai lebih tinggi dari jantung selama 20 menit. Bagi yang sudah menderita varises, usahakan tidur dengan posisi seperti ini sepanjang malam. untuk melancarkan peredaran darah ke jantung.
  2. Lakukanlah yoga setiap hari.
  3. Jangan berdiri terlalu lama.
  4. Olahraga rutin untuk melatih otot kaki: jalan santai, jalan cepat; joging, bersepeda, berenang (minimal 30 menit per hari).
  5. Jangan memijat daerah yang bervarises, karena dapat menyebabkan pecahnya pembuluh vena. Lakukan pijatan secara ringan namun teratur, di daerah rawan varises dengan arah menuju jantung. Lakukan dengan lembut dan gunakan minyak esensial yang sudah dilarutkan.
  6. Perbanyak konsumsi sayuran dan buah berserat tinggi dan makanan yang dapat merangsang sirkulasi darah, seperti bawang merah, bawang putih, bawang bombay, jahe dan cabai merah. Juga makanan yang kaya dengan vitamin B kompleks, vit C, vit E, vit B6, magnesium, asam folat, kalsium dan zinc.
  7. Kurangi konsumsi gula, garam, daging merah, gorengan, dan protein hewani.
  8. Sering-sering duduk berselonjor kaki, tungkai dan panggul.
Sumber : http://www.resep.web.id/

Jumat, 14 Oktober 2011

Mengenal Penyakit Sindrom Kawasaki

Sindrom Kawasaki atau Kawasaki disease adalah penyakit yang menyerang anak-anak dibawah usia 5 tahun, dan 2 kali lebih sering ditemukan pada anak laki-laki. Penyakit ini pertama kali ditemukan oleh Dr. Tomisaku Kawasaki dari jepang pada tahun 1967 dan saat itu dikenal sebagai mucocutaneous lymphnode syndrome yang menyerang selaput lendir, kelenjar getah bening, lapisan pembuluh darah dan jantung.

Gejala-gejala kawasaki disease :
1. Demam tinggi biasanya lebih dari 39°c, demam bisa berlangsung selama 1-2 minggu, jika tidak di obati sama sekali, demam bahkan bisa berlangsung 3-4 minggu, tapi jika cepat diberikan pengobatan yang tepat, dalam 2 hari demam juga bisa turun.
2. Rewel, tampak mengantuk
3. Ruam kulit dibatang tubuh dan di sekeliling daerah yang tertutup popok
4. Ruam pada selaput lendir (misalnya lapisan mulut dan vagina)
5. Tenggorokan tampak merah
6. Mata merah tapi tanpa kotoran mata
7. Bibir merah, pecah-pecah bahkan terkelupas dan berdarah
8. Lidah berwarna merah (strawberry-red tongue)
9. Telapak tangan dan kaki berwarna merah, tangan dan kaki membengkak.
10. Pengelupasan kulit pada tangan dan kaki, biasanya diawali dari kulit jari tangan atau kaki.
11. Pembengkakan kelenjar getah bening, biasanya dibagian leher.
12. Nyeri persendian (atralgia) dan pembengkakan, sering kali simetris (pada sisi tubuh kiri dan kanan)
13. Detak jantung lebih cepat dari biasanya
14. Kadang-kadang terjadi keluhan kesulitan bernafas.

Penyebab sindrom kawasaki
Penyebab penyakit kawasaki hingga saat ini belum diketahui meski di duga kuat akibat suatu infeksi. Belum ada bukti yang meyakinkan. Karena itu, cara pencegahannya juga belum diketahui. Penyakit ini juga tidak terbukti menular. Walaupun demikian, penyakit ini harus segera diberikan pengobatan, karena bisa menyebabkan komplikasi ke jantung yang bisa menyebabkan pembengkakan pembuluh darah jantung dan kerusakan jantung. Bahkan bisa menyebabkan serangan jantung pada anak-anak. Komplikasi ke jantung bisa dihindari jika pengobatan di lkukan tidak lebih dari satu minggu setelah anak terserang demam.

Penyakit ini hanya bisa diidentifikasi dari gejala-gejala yang mengikutinya, tidak ada pemeriksaan khusus yang bisa menentukan apakah seorang anak terjangkit penyakit ini atau tidak, sedangkan penyakit ini perlu penanganan secepatnya untuk mencegah komplikasi.

Sehingga yang harus diperhatikan adalah gejalanya saja, jika terjadi demam tinggi pada anak sampai mencapai lebih dari 39°c dan tidak turun selama 5 hari diikuti dengan 4 sampai 5 gejala diatas, bisa dipastikan anak tersebut sindrom kawasaki.

Komplikasi
Sekitar 5-20% penderita mengalami komplikasi jantung, yang biasanya timbul pada minggu ke 2-4 :
~ Peradangan arteri koroner, yaitu arteri yang membawa darah ke jantung
~ Aneurisma, yaitu pelebaran bagian dari arteri koroner
~ Perikarditis, yaitu peradangan kantung jantung
~ Miokarditis akut, yaitu peradangan otot jantung
~ Gagal jantung
~ Infark miokardium, yaitu kematian otot jantung

Komplikasi lainnya :
» Ruam yang tidak biasa uveitis anterior
» Nyeri atau peradangan sendi (terutama sendi-sendi yang kecil)
» Meningitis aseptik, yaitu peradangan non-infeksius pada selaput otak
» Peradangan kandung empedu
» Diare

Pemerikasaan yang bisa dilakukan :
1. EKG dan ekokardiografi, bisa menunjukkan tanda-tanda dari miokarditis, perikarditis, artritis, meningitis aseptik atau vaskulitis koroner
2. Hitung darah lengkap (menunjukkan peningkatan jumlah sel darah putih dan anemia(berkurangnya jumlah sel darah merah); pemeriksaan darah berikutnya menunjukkan peningkatan jumlah trombosit
3. Rontgen dada
4. Analisa air kemih (bisa menunjukkan adanya nanah atau protein dalam air kemih)

Cara penanganan anak penderita kawasaki :
1. Anak-anak yang menderita penyakit kawasaki harus dirawat dirumah sakit dan diawasi oleh dokter anak dan dokter jantung untuk anak-anak.

2. Pemberian Immunoglobulin
Ini adalah pengobatan standar yang harus diberikan pada penderita untuk mncegah komplikasi penyakit ke jantung. Pemberian immunoglobulin sangat efektif untuk menurunkan demam dalam waktu 24 jam setelah diberikan untuk mencegah komplikasi ke jantung jika demam belum melewati 1 minggu.

3. Pemberian aspirin
Aspirin juga memegang peranan penting, biasanya setelah demam turun, pasien tetap diberikan aspirin untuk mencegah pembekuan darah.

4. Setelah sembuh, tetap harus dilakukan EKG atau pemeriksaan jantung beberapa minggu sekali untuk memantau kondisi jantung, jika hasilnya bagus untuk beberapa waktu, 1 atau 2 tahun sekali tetap harus mengadakan EKG untuk memastikan kesehatan jantungnya.

Pada penderita yang secara klinis telah sembuh total sekalipun, dikatakan pembuluh koronernya akan mengalami kelainan pada lapisan dalam yang memudahkan terjadinya penyakit jantung koroner pada usia dewasa kelak. Jika ditemukan serangan jantung koroner akut pada usia muda, mungkin perlu dipikirkan kemungkinan pernah terkena penyakit kawasaki saat masih anak-anak. Kiranya perlu kewaspadaan terhadap penyakit ini agar tidak menimbulkan korban lebih lanjut.
Published with Blogger-droid v1.7.2

Minggu, 09 Oktober 2011

Lawan Bau Mulut Tak Sedap

Secantik dan setampan apapun, orang akan kehilangan daya tarik jika memiliki aroma napas tak sedap. Sebenarnya ada cara mudah untuk mengetes aroma mulut. Tekan jari yang bersih ke dalam mulut lalu usap air liur dibelakang lidah. Diamkan beberapa saat lalu cium jari anda. Apakah itu bau yang ingin anda cium?

Ada 6 penyebab bau mulut lain yang wajib diketahui.
1. Bakteri
Mulut merupakan salah satu tempat yang disukai bakteri. Mikroorganisme ini bersembunyi diantara gigi dan permukaan lidah. Saat bakteri-bakteri itu berkembang biak dan menumpuk meraka akan mengeluarkan racun dan bau yang kurang sedap.

2. Tonsil
Lubang dibagian dalam tonsil (amandel) disebut crypts, merupakan salah satu biang keladi halitosis. Pada bulatan-bulatan jaringan limfe di tonsil yang membengkak sering terselip sisa makanan dan kuman sehingga menimbulkan bau tidak enak.

3. Makanan beraroma tajam dan kebiasaan buruk
Makanan seperti bawang putih, durian, atau ikan, juga menyebabkan bau mulut, meskipun kita sering menyikat gigi. Begitu juga dengan kebiasaan buruk seperti merokok, yang bisa menyebabkan napas beraroma tidak sedap.

4. Gangguan perut
Kadang kala gangguan di perut atau usus bisa menyebabkan bau mulut, terutama saat bersendawa. Diet rendah karbohidrat juga menyebabkan ketosis, pembakar lemak di tubuh menyebabkan bau naga.

5. Penyakit
Bau mulut juga bisa jadi pertanda adanya penyakit seperti infeksi saluran napas, infeksi sinus kronis, diabetes, gangguan ginjal, lever, dan asam refluks kronis.

6. Mulut kering
Kurang minum air dan mulut yang kering juga merupakan kontributor penyebab masalah bau mulut. Karena itulah, ketika bangun tidur di pagi hari bau mulut kita tidak sedap. Bau ini biasanya hilang setelah kita sikat gigi dan minum air.

Ada beberapa cara mudah untuk mengatasi bau mulut tak sedap, antara lain dengan makan beberapa jenis makanan tertentu seperti :

1. Makan Yoghurt
Sebuah penelitian membuktikan bahwa satu porsi yoghurt setiap hari dapat mengurangi bau mulut tak sedap. Karena bakteri baik dalam yoghurt mengurangi penyakit gusi dan plak dalam mulut yang menjadi penyebab bau mulut tak sedap. Pilih yoghurt berkualitas baik, dan usahakan yang tawar tanpa perasa dan pemanis agar mendapatkan hasil yang maksimal.

2. Makanan Berserat
Makanan renyah dan berserat seperti sayuran dan buah-buahan adalah makanan yang baik agar mulut tetap aktif. Contohnya seledri dan mentimun, yang dapat meningkatkan produksi air liur yang ampuh menyapu bakteri penyebab bau mulut tak sedap. Apel yang renyah sebagai pencuci mulut bisa membersihkan sisa-sisa makanan ini. Efek penawar aroma mulut tak sedap juga dimiliki daun peterseli, daun mint, rosemary dan daun ketumbar. Saat anda bersantap jangan ragu mengunyah daun yang sering dijadikan hiasan makanan itu.

3. Permen
Kini sudah banyak dijual permen yang sekaligus bisa menghilangkan bau mulut tak sedap. Permen mint dan permen karet adalah salah satunya. Dengan mengunyah permen karet produksi air liur bisa meningkat hingga sepuluh kali lipat. Namun, sebaiknya pilih permen karet bebas gula atau yang mengandung pemanis alami seperti xylitol dan sorbitol agar tidak membuat gigi jadi rusak.

4. Vitamin C
Makanan yang mengandung vitamin c, seperi jeruk, strawberry, dan semua buah yang memiliki rasa yang asam akan membuat pertumbuhan tidak nyaman buat bakteri. Selain itu, vitamin c juga mencegah terjadinya penyakit gusi dan radang gusi penyebab utama bau mulut tak sedap atau halitosis.

5. Air putih
Bau mulut tak sedap dapat terjai ketika bakteri di lidah memecah protein makanan, terutama gula dan produk susu yang dapat melepas senyawa belerang. Dan perlu diketahui, musuh bakteri dalam mulut adalah oksigen yang ditemukan dalam air liur. Beberapa obat, seperti antidepresan, obat tekanan darah, dan antihistamin, dapat menyebabkan mulut kering. Asupan air harus ditingkatkan jika obat-obatan diatas dikonsumsi. Delapan gelas sehari, adalah konsumsi air putih ideal yang sangat dianjurkan.

6. Teh hijau
Kandungan polifenol dalam teh hijau menurunkan senyawa sulfur dalam mulut. Pastikan meminumnya tanpa gula atau susu. Menambahkan gula atau susu akan meningkatkan bakteri. Selain itu teh hijau dapat membantu mencegah penyakit gusi. Sementara kandungan mint dalam juga memiliki manfaat menetralkan aroma tak sedap usai mengonsumsi bawang putih.

7. Tea-tree oil
Tetesan minyak teh ke sikat gigi untuk menyikat bagian belakang lidah dan gusi. Setelahnya kumur dengan air. Cara ini ampuh membunuh beberapa bakteri, penyebab nafas tak sedap, yang tersembunyi dirongga mulut. Namun, cara ini tidak dianjurkan untuk wanita hamil dan menyusui.
Published with Blogger-droid v1.7.2