Para ahli medis akhirnya menemukan vaksin Anti HIV-AIDS untuk pertama kalinya di dunia. Meski penemuan ini hanya percobaan, vaksin ini terbukti dapat mencegah infeksi virus HIV. Ini menandakan bahwa dunia kedokteran sudah memasuki era kemajuan yang baru.
Menurut Kolonel Jrome Kim dari Angkatan Darat Amerika Serikat (AS) yang telah mensponsori riset ini, inilah bukti pertama kali kami telah menciptakan vaksin yang efektif dan prefentif. Ini adalah jeri payah dan kerja keras kami selama ini
Hasil tersebut diperoleh setelah dilakukan sebuah percobaan dengan skala terbesar di dunia. Experiment ini dilakukan di Thailand dengan melibatkan 16 ribu sukarelawan dan 31% diantaranya mencegah penularan infeksi virus HIV. Hasilnya memang belum besar namum para ahli mendapatkan optimisme dalam memerangi AIDS
Kegembiraan ini juga dirasakan oleh kelompok riset lainya yaitu Vaccine Advocacy Coalition. Direktur Eksekutifnya Mitcell Warren menyatakan dunia kedokteran telah tonggak sejarah yang baru. Meskipun demikian masih banyak lagi yang harus dilakukan oleh para ahli untuk membuat sepenuhnya sukses
Meskipun majinnya kecil, vaksin ini memiliki dampak yang besar. AIDS merupakan salah satu masalah besar yang dihadapi dunia. Sekitar 7.500 angka orang setiap hari menjadi penderita baru. Suatu Organisasi UNAIDS memperkirakan sekitar 2 juta orang yang mati karena penyakit ini pada tahun 2007 lalu.
Riset yang dilakukan di Thailand ini sebenarnya pengujian dari dua kombo vaksin AIDS yaitu ALVAC dari Sanofi Pasteur dan AIDSVAX dari VaxGen Inc. Obat pertama memberikan sistem imun terhadap serangan HIV dan yang kedua memberikan kekuatan terhadap respon dari obat yang pertama. Pengujian ini dilakukan sejak tahun 2003 tapi belum menunjukan hasil yang positif.
Riset ini melibatkan perempuan dan laki-laki berusian 18 hingga 30 tahun yang beresiko terkena infeksi HIV. Mereka dibagi menjadi 2 kelompok, kelompok pertama diberi vaksin dan kelompok kedua tidak diberikan vaksin. Hasilnya infeksi baru terjadi pada 51 dari 8.197 yang disuntikan vaksin, dan 74 dari 8.198 yang diberikan suntikan palsu. Vaksin ini menurunkan resiko terkena HIV hingga 31%. Vaksin itu tidak sama sekali berpengaruh pada mereka yang terkena infeksi HIV, hal ini merupakan tujuan awal riset tersebut.
Riset ini menelan biaya US $105 juta , akan dipaparkan dihadapan ahli dokter di dunia lewat konferensi vaksi di Paris. Percobaan vaksin AIDS besar-besaran sebelumnya juga pernah dilakukan pada tahun 1983 lalu, dan riset kali ini merupakan yang ketiga, dan kabarnya akan disempurnakan dan akan diproduksi tahun 2012.
Mudah-mudahan ini akan membantu mengurangi angka penularan infeksi HIV
Senin, 07 November 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar