Jumat, 03 Juni 2011

Rompak Jarah Kapal Bermuatan Minyak Sawit Mentah


Badan Pembinaan Keamanan (Babinkam) Mabes Polri menangkap enam bajak laut asal Batam karena terlibat perompakan kapal pengangkut 4.000 ton minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) di perairan Tanjung Berakit Bintan, Kamis (2/6) sekitar pukul 04.00 dinihari. Keenam perompak itu; Ag, Ew, Zn, Af, Sb, Im dan Sl.


Informasi yang dihimpun Batam Pos menyebutkan, kapal yang dibajak perompak itu adalah tugboat Mitra Jaya 5 dan tongkang Makmur Abadi 5.
Kapal tersebut berangkat dari Muara Jungkut Pontianak pada 29 Mei pukul 13.00 WIB menuju Dumai, Riau. Saat perjalanannya sampai di 20 mil sebelah barat Buoy Pengenal Muarajangkut, Pontianak, tepatnya pukul 23.00 WIB, perompak tersebut beraksi.


Mendapat informasi perompakan itu, Kapal Patroli Babinkam Mabes Polri KP Anis Madu 649 langsung melakukan pengejaran. Apalagi, para perompak sempat menyadera 8 ABK dan dua nahkoda. Kedelapan ABK ini yakni Mulyadi, M David, Riets, Darman, Rizky, Bastian, Yayan, serta Tedy. Sedangkan dua Nahkoda, PS Nainggolan dan H Bilillah.


Proses pembebasan kapal dan 10 krunya pun diwarnai sembilan kali letusan senjata dari kapal patroli 649, Kamis (2/6) jelang subuh itu. Letusan senjata itulah yang membuat perompak akhirnya menyerah tanpa perlawanan saat disergap.


“TKP-nya 18 mil sebelah timur pulau Berakit Bintan. Langsung saja kita meluncur ke sana. Sebelumnya kita kasih kesempatan para perompak menyerahkan diri secara baik-baik. Kita tunggu tak muncul, terpaksa kita letuskan senapan tanda peringatan kepada perompak sebanyak sembilan kali,” ujar Brigadir Yuntoro, tadi malam.


Nakhoda Mitra Jaya, PS Nainggolan dan H.Bilillah mengatakan, ia dan Nainggolan serta delapan anak buahnya ditempatkan di dua tempat. Tujuh ABK di Tug boat Makmur Abadi 5 dan tiga di tongkang.


“Waktu perompak beraksi, saya kira hanya 5 orang di tugboat saja. Tak tahunya, di tongkang pun ada satu perompak lagi,” ujar Nainggolan kepada Batam Pos tadi malam di pelabuhan Macobar Batuampar.


Saat beraksi, kata Nainggolan, perompak menggunakan senjata tajam seperti clurit, bayonet, serta satu senjata api. “ABK saya yang berada di tongkang sempat melawan perompak. Namun, perompak bisa melumpuhkannya.


Akibat perlawanan itu, tangan kiri ABK saya terluka kena sabetan bayonet rompak,” katanya. 
Bilillah menambahkan, saat lima perompak masuk ke tugboat, mereka langsung menodongkan senjatanya ke leher para ABK.

“Kita semua akhirnya dikumpulkan jadi satu dan di sekap di kamar tidur salah satu ABK saya. Perompak juga mengikat tangan dan kaki kita semua menggunakan tali rafia. Saat perompak menguasai tugboat Mitra Jaya, kondisi kapal saat itu tetap jalan,” ujarnya.


Tugboat Mitra Jaya Abadi V dan tongkang Makmur Abadi V saat ini diamankan di pelabuhan Macobar Batuampar, Batam. Sedangkan keenam perompak sedang menjalani pemeriksaan intensif di Mako Polair Polda Kepri Sekupang.


Terpisah, Kabid Humas Polda Kepri AKBP Hartono membenarkan adanya perompakan yang melibatkan enam warga Batam tersebut.


“Untuk detailnya belum bisa kami sebutkan karena mereka masih dalam pengembangan penyidikan di Ditpolair,” ujar Hartono, kemarin (2/6).


Menurut Hartono, setelah dicokok, perompak dan kapal dibawa ke Batam dan diserahkan ke Ditpolair Polda Kepri. Ditambahkannya, selain pelaku, polisi juga telah mengamankan barang bukti aksi mereka yakni kapal yang dibajak.

0 komentar:

Posting Komentar